tag:blogger.com,1999:blog-46992713705792319782024-03-13T23:53:58.253-07:00FAJAR 158Amikom Cipta Darma Surakarta
Tugas PemasaranFajar Ary Purwokohttp://www.blogger.com/profile/08738389143299043902noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-4699271370579231978.post-41851683141520663322010-07-04T17:57:00.000-07:002010-07-04T18:00:32.311-07:00Analisis Desain Efektif Produk DJARUM SUPER<div style="text-align: justify;" class="primary"> <div class="snap_preview">Produk Utama Djarum Super<br /><p><span style="font-size:100%;"> Pesaing Gudang Garam dan Soempoerna Hijau</span></p> <p><span style="font-size:100%;">1. Gagasan utama</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Djarum Super : Rokok Djarum Super dikonsumsi oleh orang- orang yang mempunyai jiwa bertualang.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Gudang Garam : Rokok Gudang Garam dinikmati Pria yang memiliki selera. Selera disini maksudnya hanya pria sejati yang pantas menghisap rokok Gudang Garam.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Soempoerna Hijau : Rokok Soempoerna Hijau mempunyai gagasan utama jika lebih enak merokok bareng teman- teman. </span></p> <p><span style="font-size:100%;">2. Pesan Utama</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Djarum Super : Rokok untuk petualang</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Gudang Garam : Rokok untuk pria sejati</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Soempoerna Hijau : Rokok untuk para teman yang setia.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">3. Siapakah khalayak yang dikendaki</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Djarum Super : petualang ( tingkat usia relatif ) </span></p> <p><span style="font-size:100%;">Gudang Garam : pria sejati ( tingkat usia relatif ) </span></p> <p><span style="font-size:100%;">Soempoerna Hijau : kelompok teman yang mempunyai jiwa persahabatan ( usia pemuda )</span></p> <p><span style="font-size:100%;">4. Dalam format apa pesan disampaikan</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Djarum Super : iklan televisi, bildboard, koran, majalah, poster, stiker, slide show.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Gudang Garam : iklan televisi, bildboard, koran, poster.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Soempoerna Hijau : iklan televisi, bildboard, koran, majalah, poster, stiker.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">5. Jenis pesan yang dimiliki sasaran pesaing</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Gudang Garam : Pakailah Gudang Garam jika anda memang pria sejati.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Soempoerna Hijau : Hisaplah Soempoerna Hijau kalau anda benar- benar teman sejati, lebih enak merokok bareng teman daripada sendiri.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">6. Hubungan publikasi dengan publikasi pesaing</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Hubungan Djarum Super dengan Gudang Garam dan Soempoerna Hijau :<br />Kelebihan Djarum Super dari keduanya adalah :</span></p> <p><span style="font-size:100%;">A. Dari sisi iklan Djarum Super lebih mendominasi, banyaknya iklan melalui televisi, bildboard, koran, majalah, poster, stiker, slide show membuktikan bahwa Djarum Super merupakan perusahaan besar.<br />B. Pasar target Djarum Super jelas dan tepat karena Djarum Super lebih menekankan pada orang yang mempunyai jiwa petualang sehingga dia bisa mendapatkan pasar dari Gudang Garam dan Soempoerna Hijau yaitu pria sejati dan teman sejati sebab petualang pasti pria dan teman sejati.<br />C. Dari beberapa pesan iklan Djarum Super memberikan inspirasi bagi penonton dan pembaca. Kata- kata motivasi sering di tampilkan di setiap iklannya.</span></p> <p><span style="font-size:100%;">Apa yang ditonjolkan dan konsisten Djarum Super : gambar orang sedang melakukan petualangan di suatu tempat dan kata- kata motivasi. Misal : gambar orang sedang menaiki gunung dan kata- kata “ rintangan bukan hadangan bagi kami “.</span></p> </div> </div>Fajar Ary Purwokohttp://www.blogger.com/profile/08738389143299043902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4699271370579231978.post-58782364673892268092010-06-24T04:30:00.000-07:002010-06-24T04:39:22.689-07:00Product Positioning & Diferensiasi Produk<div style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-family: arial;">Posisi Produk (Product Positioning)</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Setelah mengadakan segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar, perusahaan perlu melakukan penentuan posisi penawarannya. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif, perusahaan perlu mengembangkan strategi penentuan posisi produk ke pasar sasaran yang dituju. Adapun pengertian penentuan posisi produk adalah sebagai berikut:</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Penentuan posisi adalah tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing (Kotler,1997).</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Dengan demikian penentuan posisi produk lebih memfokuskan pada apa produk itu, seperti apa produk itu, dan bagaimana pelanggan harus mengevaluasinya. Perusahaan harus mengetahui persepsi dan preferensi pembeli mengenai produk yang ditawarkan. Pemosisian produk menyangkut posisi uatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa, sehingga dipersepsikan unik dan unggul dibandingkanmerek pesaing dalam hal atribut dan manfaat produk. Perusahaan harus berusaha membuat produknya lebih menonjol dari produk pesaing dan membuatnya lebih menarik bagi pembeli. Untuk melakukan strategi penentuan posisi pasar yang baik, perusahaan harus memutuskan karakteristik dan keistimewaan khusus yang membedakan produk yang ditawarkan dengan pesaing kepada pasar sasaran.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Terdapat 6 (enam) strategi positioning: positioning berdasarkan atribut/manfaat;kualitas/harga; pemakaian/aplikasi dan pemakai; high tech positioning; high-touch positioning.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> > Positioning berdasarkan atribut/manfaat</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Positioning ini paling bayak diterpkan, yaitu didasarkan pada manfaat atau atribut tertentu seperti ekonomi, reliabilitas, durabilitas, fitur, dan seterusnya. C</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> > Positioning berdasarkan kualitas/harga</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Dalam strategi ini, positioning dipandang sebagai kontinum antara ‘high quality and high price’ dan ‘good value at a low price’.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> > Positioning berdasarkan pemakaian/aplikasi dan pemakai</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Positioning bisa dilakukan dengan menggambarkan cara pemakaian produk atau mengasosiasikannya dengan pemakai atau kelas pemakai tertentu di setiap pasar.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> > High tech positioning</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Komputer personal, video, peralatan stereo, dan mobil merupakan kategori produk yang cocok untuk strategi ini. Produk-produk ini biasanya dibeli berdasarkan fitur produk fisik selain citra. Parapembeli imumnya telah meiliki atau berharap mendapatkan informasi teknis seperti technical products (misal pada komputer, ban mobil, bahan-bahan kima, dan jasa finasial), special interest products/pengalaman bersama dan keterlibatan konsumen tinggi dan demonstrable products/produk yang bisa bica sendiri tentang fitur dan manfaatnya</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> > High touch positioning</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Starategi ini menuntut lebih sedikit informasi spesifik dan lebih menekankan citra, serta bercirikan keterlibatan konsumen tinggi. Pembeli akan merasa memiliki kesamaan bahasa dan serangkaian simbol khusus berkenaan kesejahteraan, materialisme, dan romantika.. Produk-produk ini menekankan status yang direfleksikan dengan produk berharga mahal, berkualitas tinggi, dan sangat visible. </span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-family: arial;">Diferensiasi Produk</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family: arial;"> Diferensiasi merupakan suatu upaya mrek atau perusahaan untuk menciptakan perbedaan di antara para pesaing untuk memberikan value terbaik kepada pelanggan. Perusahaan perlu memahami tiga hal penting yang terkait dengan upaya diferensiasi yaitu mengetahui dengan tepat value produk yang ditawarkan (what to offer), bagaimana cara penawarannya (how to offer), dan mengetahui perangkat infrastruktur yang digunakan (enabler). Terdapat hal penting yang perlu ditekankan dari pelaksanaan diferensiasi, yaitu penawaran produk yang unik dan sulit ditiru pesaing atau disebut dengan core differntiation. Selain itu juga perlu memperhatikan customer focused dan mampu memenuhi needs, wants, dan expectations dari setiap pelanggan yang ada dengan menciptakan excellent value produk.</span></span></div>Fajar Ary Purwokohttp://www.blogger.com/profile/08738389143299043902noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4699271370579231978.post-41398134023328809642010-06-24T04:09:00.000-07:002010-06-24T04:28:42.792-07:00Segmentasi Pasar<p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Pemahaman variasi kebutuhan dan keinginan konsumen menjadi pedoman dalam kepentingan merancang strategi pemasaran.Konsumen memiliki preferensi sekaligus urutan tertinggi produk itu sendiri.dan tak dapat dihindari modus tindakanpembelian mereka ialah mencapai kepuasan dimana permintaan bervariasi sesuai dengan cara produk digunakan,serta pola konsumsi.Variasi-variasi demikian mendorong pembagian atau segmentasi pasar.segmentasi pasar merujuk pada proses pembagian pasar.<br />Menurut <span style="font-weight: bold;">Saladin</span> (2003 ; 83),pengertian segmentasi pasar adalah sebagai berikut :<br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">"Segmentasi pasar adalah proses pengelompokan-pengelompokan pasar ke dalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan yang sama atau karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan pembelian yang sama pula"</span><br /><br />Sedangkan <span style="font-weight: bold;">Kotler</span>(2006:281)mengatakan bahwa :</span></p><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">"Segmentasi pasar membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok yang khas berdasarkan kebutuhan,karakteristik,atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah."</span><br /><span style="font-size:85%;"><br /></span></span></p><div style="text-align: center;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:85%;">( <a href="http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/999/bab2b.pdf?sequence=10">http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/999/bab2b.pdf?sequence=10</a> )</span></span><br /></div><p style="text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Tidak ada cara tunggal untuk membuat segmen pasar. Pemasar harus mencoba variabel segmentasi yang berbeda, secara sendiri atau kombinasi untuk mencari cara terbaik untuk memetakan struktur pasar. Terdapat beberapa variabel utama yang sering digunakan untuk menentukan segmentasi pasar, yakni variabel geografik, demografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu.</span></p><div style="font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>1.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Segmentasi Geografik</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Banyak perusahaan dewasa ini “meregionalkan“ program pemasaran produknya, dengan melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing regional, kota, bahkan kompleks perumahan.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>2.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Demografi</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Segmentasi pasar demografik membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara efisien.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>a.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Umur dan Tahap Daur Hidup</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Perusahaan menggunakan segmentasi umur dan daur hidup, yakni menawarkan produk berbeda atau menggunakan pendekatan pemasaran yang berbeda untuk kelompok umur dan daur hidup berbeda. Misalnya, beberapa perusahaan makanan ringan membuat produknya untuk konsumsi kaum anak-anak dan remaja.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>b.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Jenis Kelamin</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Perusahaan menggunakan segmentasi jenis kelamin untuk memasarkan produknya, misalnya pakaian, kosmetik, dan majalah. Banyak perusahaan kosmetika, yang mengembangkan produk parfum yang hanya ditujukan kepada para wanita atau kaum pria.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>c.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Pendapatan</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Pemasar produk telah lama menggunakan pendapatan menjadi segmentasi pemasaran produk dan jasanya, seperti mobil, kapal, pakaian, kosmetik dan jasa transportasi. Banyak perusahaan membidik konsumen kaya dengan barang-barang mewah dan jasa yang memberikan kenyamanan dan keselamatan ekstra, sebaliknya ada beberapa perusahaan kecil yang membidik konsumen dengan level social-ekonomi menengah ke bawah.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>d.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Segmentasi Demografik Multivariasi</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Perusahaan banyak yang mensegmentasi pasar dengan menggabungkan dua atau lebih variabel demografik. Misalnya, suatu pemasaran produk yang segmentasi pasarnya diarahkan pada umur dan jenis kelamin.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>3.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Segmentasi Psikografik</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Segmentasi psikografik membagi pembeli menjadi kelompok berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri psikografik yang berbeda.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>a.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Kelas Sosial</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Kelas sosial ternyata mempunyai pengaruh kuat pada pemilihan jenis mobil, pakaian, perabot rumah tangga, properti, dan rumah. Pemasar menggunakan variabel kelas sosial sebagai segmentasi pasar mereka.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>b.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Gaya Hidup</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Minat manusia dalam berbagai barang dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan barang yang mereka beli mencerminkan gaya hidup tersebut. Atas dasar itu, banyak pemasar atau produsen yang mensegmentasi pasarnya berdasarkan gaya hidup konsumennya. Sebagai misal, banyak produsen pakaian remaja yang mengembang-kan desain produknya sesuai dengan selera dan gaya hidup remaja.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>c.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Kepribadian</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Para pemasar juga menggunakan variabel kepribadian untuk mensegmentasi pasar, memberikan kepribadian produk mereka yang berkaitan dengan kepribadian kopnsumen. Strategi segmentasi pasar yang berhasil berdasarkan pada kepribadian telah dipergunakan untuk produk seperti kosmetik, rokok, dan minuman ringan.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>4.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Segmentasi Tingkah Laku</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 21.3pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar meyakini bahwa variabel tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>a.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Kesempatan<strong></strong></span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Segmentasi kesempatan membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan kesempatan ketika pembeli mendapat ide untuk membeli atau menggunakan barang yang dibeli. Pembeli dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka mendapat ide untuk membeli, benar-benar membeli, atau menggunakan barang yang dibeli. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan meningkatkan pemakaian produknya. Sebagai misal, Kodak menggunakan segmentasi kesempatan untuk merancang dan memasarkan kamera sekali pakai. Konsumen hanya perlu memotret dan mengembalikan film, kamera, dan semuanya, untuk diproses. Dengan menggabungkan lensa, kecepatan film, dan peralatan tambahan yang lain. Kodak mengembangkan kamera versi khusus untuk hampir segala macam kesempatan, dari fotografi bawah air sampai memotret bayi.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>b.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Manfaat<span> yang Dicari</span></span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat membagi pasar menjadi kelompok menurut beragam manfaat berbeda yang dicari konsumen dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat utama yang dicari orang dalam produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat, dan merek utama yang mempunyai manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya, serta merek utama yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang memberikan manfaat itu.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>c.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Status Pengguna</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Pasar dapat disegmentasi menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna potensial, pengguna pertama kali, dan pengguna regular dari suatu produk. Pemimpin pemasaran akan memfokuskan pada cara menarik pengguna potensial, perusahaan yang lebih kecil akan memfokuskan pada cara menarik pengguna saat ini agar meninggalkan pimpinan pemasaran.</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>d.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Tingkat Pemakaian</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;">Dalam segmentasi tingkat pemakaian, pasar dapat dikelompokkan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat. Jumlah pengguna berat seringkali hanya sebagian kecil dari pasar, tetapi menghasilkan persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama banyak, yakni separuh pengguna ringan, dan separuh pengguna berat, menurut tingkat pembelian dari produk spesifik. Sebagai contoh, ditunjukkan bahwa sejumlah 41% pria yang disurvei membeli rokok, sebesar 87% pengguna berat perokok (hampir tujuh kali lipat dari pengguna ringan).</span></p><div style="text-align: justify; font-family: arial;"> </div><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span>e.<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span>Status Loyalitas</span></p><p class="MsoListParagraph" style="margin: 0cm 0cm 0pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:12pt;"><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" >Sebuah perusahaan dapat disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi beberapa kelompok menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal (membeli selalu membeli satu jenis produk), kelompok lain agak loyal (mereka loyal pada dua merek atau lebih dari suatu produk, atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek yang lain). Pemasar harus berhati-hati ketika menggunakan loyalitas merek dalam strategi segmentasinya. Pola pembelian yang loyal pada merek ternyata mencerminkan sebagai kebiasaan, sikap acuh tak acuh, harga yang rendah atau daftar yang telah tersedia.</span></span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin: 0cm 0cm 10pt 42.55pt; text-align: justify;font-family:arial;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-size:12pt;"><br /></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:arial;">(<a href="http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/05/06/segmentasi-pasar-konsumen/">http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2009/05/06/segmentasi-pasar-konsumen/</a>)</span></span></div>Fajar Ary Purwokohttp://www.blogger.com/profile/08738389143299043902noreply@blogger.com0